Sabtu, 06 April 2013

Lampu Sein


Lampu Sein, atau biasa disebut dengan lampu Riting merupakan salah satu komponen terpenting dari sebuah kendaraan. Lampu sein berguna memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu sein sekarang ini menjadi salah satu kelengkapan yang wajib dimiliki oleh semua kendaraan.lampu sein berwarna kuning agar jelas dilihat.Lampu sein dipasang di bagian ujung kendaman seperti pada fender depan.

Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap menitnya.Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Turn signal flasher bekela pada prinsip yang bervariasi. Pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.

Kegunaan

1. Sebagai tanda belok
Ketika berada dalam tikungan, pertigaan, atau perempatan pengguna kendaraan wajib memberikan tanda sein kemana mereka akan menuju selanjutnya. Ini berfungsi untuk memberitahu atau memberikan suatu isyarat kepada pengendara lain baik yang di depan, belakang, maupun yang di samping agar tidak menyalip dari arah tertentu.

2. Sebagai tanda untuk mendahului kendaraan di depan
Ketika pengguna kendaraan ingin menyalip kendaraan lain di depan yang lebih lambat, maka wajib memberikan tanda sein agar pengguna kendaraan yang di depan bisa melihat isyarat yang dimaksudkan

3. Sebagai tanda informasi untuk kendaraan dari arah berlawanan
Ketika pengguna kendaraan melihat kendaraan lain dari arah berlawanan sedang berada dalam jalurnya dan berada dalam jarak yang cukup dekat maka pengguna kendaraan wajib memberikan tanda sein kepada kendaraan lain dari arah berlawanan tersebut untuk segera keluar dari jalurnya. Sehingga tidak terjadi kecelakaan akibat tabrakan dari arah berlawanan.

4. Sebagai tanda pindah jalur
Ketika pengguna kendaraan sedang berada dalam jalur dari jalan yang mempunyai beberapa jalur, dan akan pindah ke jalur lainnya di jalan yang sama maka wajib memberikan tanda sein agar pengguna kendaraan lainnya yang ada di belakang maupun yang dari arah berlawanan tahu dan tidak menyalip terlebih dahulu. Ini sangat penting agar tidak terjadi kecelakaan yang diakibatkan oleh kesalahpahaman antar pengguna kendaraan.

Lampu hazard (Hazard Warning Light)
lampu hazard adalah lampu tanda belok yang hidup bersamaan.Lampu hazard digunakan untuk memberi isyarat keadaan darurat dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat.

Situasi dan kondisi yang darurat itu, antara lain apabila kendaraan yang bersangkutan itu karena mogok ataupun alasan lainnya menjadi terpaksa berhenti di tengah badan jalan atau di bahu jalan, pada saat keadaan lalu lintas di sekelilingnya sedang bergerak dengan cepat. Sehingga jika ada mobil yang akan menyalip mobil kita mereka akan lebih hati-hati.


Sejarah


Pada abad ke-18, kendaraan pada umumnya masih berbentuk gerobak yang dilengkapi tempat duduk. Gerobak tersebut menggunakan tenaga kuda sebagai penariknya. Baru menjelang peralihan abad ke-18, Nicholas Cugnot dari Inggris menemukan alternative lain sebagai pengganti tenaga kuda, yaitu bahan bakar uap. Kemudian dia menciptakan sebuah kendaraan dengan bahan bakar uap. Temuan ini menginspirasi para ahli lainnya untuk menciptakan kendaraan yang lebih canggih. Henry Ford dan Gottlieb Daimler misalnya, berhasil menciptakan kendaraan yang disertai mesin penggerak dan mobil dengan bahan bakar bensin. Seiring dengan penemuan-penemuan tersebut, penggunaan mobil pun semakin merajalela karena dianggap lebih cepat dan efisien. Namun terlepas dari itu semua, penggunaan mobil menjadi masalah karena sering menimbulkan kecelakaan. Kecelakaan yang sering terjadi yaitu tabrakan antar kendaraan ketika berada di tikungan. Hal ini dikarenakan belum adanya alat yang diciptakan sebagai tanda ketika mobil akan belok ke kanan atau ke kiri. Oleh karena itu, pada tahun 1920-an pabrik kendaraan di Jerman mulai menciptakan lonceng dan peluit uap, kemudian memasangnya di kendaraan produksi mereka. Lonceng tersebut berfungsi sebagai tanda ketika mobil akan berbelok. Jika lonceng berbunyi sekali, tandanya mobil akan berbelok ke kanan. Jika lonceng berbunyi dua kali, berarti mobil akan berbelok ke kiri. Namun ternyata penggunaan lonceng sebagai tanda belok ini pun tidak efektif karena saking ramainya aktivitas lalu lintas, bunyi lonceng justru membingungkan pengguna mobil lainnya karena bersahut sahutan sehingga tidak jelas apakah lonceng berbunyi sekali atau dua kali. Kemudian pada tahun 1930, dibuatlah sebuah alat indikator berupa lampu tambahan kanan-kiri yang dipasang di bagian depan dan belakang mobil. Pengguna kendaraan hanya perlu menekan tombol kontak yang telah tersambung dengan lampu indikator. Alat inilah yang dinamakan lampu sein atau lampu riting yang masih digunakan hingga saat ini pada mobil dan kendaraan lainnya.


Referensi
-http://khojeck-news.blogspot.com/2012/07/sistem-penerangan-mobil.html
-http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_sein
-http://id.wikipedia.org/wiki/Lampu_Hazard

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong beri komentar!